Siapapun yang sedang memegang wewenang atau berkuasa hari ini, siapapun yang kelak akan memegang kendali negeri ini—kita tidak boleh lagi menyerahkan sepenuhnya nasib hidup kita kepada mereka. Pemerintahan boleh berganti, rezim bisa silih berganti, tetapi hidup kita, rezeki kita, masa depan kita, tetap menjadi tanggung jawab kita sendiri.
Benar, pada pemilu dan pilpres mendatang kita tidak boleh sembrono lagi. Kita wajib cermat memilih partai untuk calon anggota dewan dan lebih serius lagi menimbang siapa yang layak memimpin negeri sebagai Presiden Republik Indonesia tercinta. Bahkan, partai-partai politik harus kita desak untuk menyodorkan hanya calon-calon terbaik, bukan sekadar produk kompromi atau dagangan politik mereka. Karena kualitas bangsa ditentukan oleh kualitas pemimpin negaranya.
Namun, sebelum semua itu terwujud, ada kewajiban yang lebih dekat, lebih nyata, dan lebih mendesak: memastikan diri dan keluarga hidup merdeka, layak, sejahtera, dan makin baik—dengan meneladani sunnah kehidupan Nabi Muhammad ﷺ.